Rabu, 17 Agustus 2011

Dear kamu, Mr. Jauh Di Mata Dekat Di Hati…

Di hari kemedekaan RI ini aku malah posting blog dengan judul menye seperti itu. sama sekali bertolak belakang dengan euforia kemerdekaan di mana-mana ini...
mungkin karena akhir-akhir ini aku selalu ingat dia, si Mr. Jauh Di Mata Dekat Di Hati…padahal story soal dia udah the end. tamat. fin. enggak ada season kedua atau kelanjutannya lagi. 
Namun sepertinya memori soal si Mr ini, (kita sebut saja XY biar nggak kepanjangan) kerap kali diputer kayak film dalam otak-ku. rasanya kayak nonton ulang film lama yang sekian dekade enggak ditonton.
Kisahku dengan si Mr XY ini emang sudah berakhir dari 2 tahun silam. sebuah pertemuan yang menggembirakan diakhiri dengan ending yang menggantung.
jadi begini ceritanya *nostalgia mode*
aku dan mr XY ketemu di sekolah Hogwarts (sebut saja begitu. karena kalo aku sebut tempat yg sebenarnya, bisa melanggar kode etik soalnya hihi). dalam menempuh perjalanan di Hogwarts, harus melewati 7 tahun kan?nah aku enggak selama itu kok sama si Mr XY. pertemuan kami singkat, hanya 6 bulan. diumpamakan saja 1 bulan = 1 tahun di Hogwarts. Including to Harry Potter yang hanya menjalani 6 tahun pendidikannya di Hogwarts, dan aku juga hanya melewati masa 6 tahun bersama si mr XY.
di tahun pertama, aku memang belum ketemu sama dia. lebih tepatnya belum kenal dia banget. aku masuk di asrama yang sama, Gryfindor dengan si mr. XY.
dan 1 kelas pula. nah di kelas itu hanya aku satu2nya yang paling cantik di sana. isi kelas semuanya cowo. oh ya pas awal-awal si mr XY emang belum masuk kelas itu. baru setelah ms. MY, sohib kentelnya ngajakkin dia join di sana.
kebetulan hanya aku dan ms. MY yang berjenis kelamin sama, perempuan. jadi dalam berbagai topik obrolan tentu saja kami sangat nyambung. dan ms. MY itu bener-bener cewe yang gokil, enggak jaim, dan nyeleneh banget. tingkahnya juga terkadang kocak. haha.
jadilah aku dan si ms. MY dekaaaat sekali. setiap masuk kelas, kami selalu duduk sebelahan.mengobrol dari hal umum sampai mengerucut membahas 1 topik. terkadang kami mengobrol di dalam kelas, tak peduli dengan guru yang sedang mengoceh-oceh mengajar di depan kelas.
sampai suatu ketika, aku dan ms. MY curhat dari hati ke hati. waktu itu aku buat pengakuan lagi kronis patah hati. cowo yang aku suka, malah naksir sahabatku sendiri (kisah klise). si ms. MY  ikut prihatin awalnya dan tiba2... dia mempromosikan sohib unyu-nya, si mr. XY padaku. 


"XY itu baik loh, cil. setia, menghargai cewe banget... gue yakin dia bisa buat lo bahagia. top deh pokoknya. " kira2 itu sebaris kalimat promosi yang masih tersimpan rpih di otakku sampai sekarang.


singkat cerita akhirnya aku dan mr XY itu bisa kenalan. yaa suasana kerasan yg awal2nya ada, pelan2 hancur gara ms MY mendekatkan aku dan dia.
awalnya memang aku belum menyetujui betul ide gila si ms MY itu untuk move on ke sohibnya. aku belum kenal seperti apa si mr XY dan personality-nya. jadi aku oke-in dia aja sahabatan sama dia.


tahun2 berikutnya, waktuku di Hogwarts berjalaaan begitu menyenangkan. aku dan mr XY dekat dan terkadang kami suka midnite chat. curhat masalah pribadi masing2. entah siapa duluan yang memulai untuk saling memasukkan ke inner-circle privasi kami.
banyak kesamaan antara aku dan mr XY. ayah kami sama2 seorang penyihir terkenal, kami berdua sama2 lemah di pelajaran astronomi dan unggul dalam pelajaran sihir Ilmu Hitam. aku seperti melihat 'Pricil Versi Cowo' ketika menatap si mr. XY. sikap dan pribadi kami benar2 serupa.
dan karena pertemuan yang semakin intens, serta segala macam ritme yang sama antara aku dan mr XY, aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. tidak lagi memandangnya sebagai sahabat, tetapi tatapan mencintai.
ya, aku mencintai dia. tanpa tahu alasannya apa dan sejak kapan dimulai...
yang akhirnya aku menobatkan dia sebagai cinta pertama-ku.
sebelum mr XY datang memang aku pernah dekat sama cowo lain. 
but i dont know why, i feel different with this guy. really really different.. people say its love. and mr XY, be the 1st guy who i'm loving.
insting-ku mengatakan perasaannya sama denganku. entahlah mungkin dulu aku terlalu kege-eran atau lebay.
bagaimana tidak aku berspekulasi seperti itu?
ada beberapa tindakan mr XY yang dilakukan padaku tapi tidak dilakukan terhadap cewe lain. seperti mengajakku berkeliling Hogwarts, tiap malam sehabis kelas selalu mengantarku pulang ke asrama, dan sederet sikap gentleman lainnya. jadi enggak salah kalau mengartikannya itu lebih dan hanya untuk-ku.


namun, segala mimpi indahku serasa hilang.
di bulan keempat kebersamaanku dengan mr XY, dia mengaku hanya menganggapku sebagai sahabat dan engak lebih. dan kita enggak akan pernah bisa pacaran, karena aku hanya jadi sahabatnya aja.
untungnya pengakuan menyakitka itu tidak aku dengar langsung darinya. lewat perantara beberapa pihak yg kepo. ya, ada sederet kaum kepo yang ingin mengetahui sudah sedalam dan sejauh apa hubunganku dengan mr XY.

awalnya memang sangat sesak dan susah menerima keputusan mendadak itu. sampai akhirnya di tahun keenam-ku di Hogwarts, aku memutuskan keluar... menutup segala kenangan manis yang aku rajut di sana bersama mr XY. emngambil waktu sebentar untuk mencerna kenyataan itu dengan kepala dingin...


selesai dari Hogwarts (balik ke dunia nyata lagi )
aku menjalani hari-hariku begitu sendu. rasanya enggak bisa melakukan apa-apa. tiap mau ngapa2in pasti selalu ingat sama si mr XY. huffff....
bahkan 2 bulan yang lalu saja mr XY tanpa permisi nyelonong masuk dalam mimpi aku. padahal aku sama sekali enggak mikirin dia. sepertinya sosok mr XY sepertinya masih rapih tertempel permanen di otak-ku...
walaupun aku mengaku pada sahabatku sudah bisa move on, tapi entah mengapa aku enggak bisa melihat cowo lain. selalu ada bayang2 mr XY terselip.
padahal kita hampir enggak pernah ketemu lagi. i'm ruin my own life, so do he...
kita udah bener2 berbeda dunia sekarang. aku kuliah di kampus berbeda dengan dia, fakultas yang berbeda, dan enggak pernah ketemu secara kebetulan di jalan. kelihatannya pepatah 'dunia itu sempit' enggak berlaku buatku dan mr XY.


kelihatannya dia memang benar2 jauh di mata, tapi dekat di hati... #tsaah

0 komentar:

Posting Komentar