Jumat, 25 November 2011

Fakta di balik FLD

Hola semua postingan kali ini aku mau membahas sederet fakta-fakta unik yang terjadi saat aku dalam masa penulisan FLD..here they are : 
1. bab 1 - 6 aku kerjakan di warnet. tentu saja yang khusus menyediakan jasa rental pengetikan. habis waktu itu aku belum mempunyai laptop dan komputer. jadi tiap pulang sekolah, aku bakalan langsung pulang ke rumah. mandi, makan kemudian lanjut ke warnet buat ngetik naskah novel ini. sekedar nasihat buat kalian yang semua yang ingin membuat novel, tapi terhalang gadget atau media. jangan patah semangat dulu! selama masih ada jalan yang ditempuh, ngapain harus menyerah di tengah jalan?
2. start aku ngerjain naskah FLD ini kira-kira bulan februari 2009. 1 bulan aku bisa menyelesaikan 1 bab, karena waktu itu aku kerjain di warnet. sekitar awal bulan juni 2009, ada rejeki berlebih. kedua orangtuaku memutuskan untuk membeli pc dan printer. ini tentu semakin memudahkanku menyelesaikan naskah yang terbengkalai ini.
3. setelah aku punya pc, kira-kira dalam jangka waktu sekitar 3 minggu FLD selesai juga sampai bab terakhir. bener-bener setiap hari aku habiskan di depan layar pc buat menyelesaikan sampai tuntas. untungnya waktu itu lagi liburan sekolah
4. akhirnya tanggal 4 juli 2009, aku putuskan untuk mengantar sendiri naskah itu ke GPU yang ada di palmerah.
5. selama masa penulisan FLD, aku banyak terinspirasi dari drama korea dan sinetron. cuma aku lupa judlnya apa....
6. lagu-lagu mellow selalu nemenin aku nulis FLD, thats why mengapa ceritanya menjadi sendu hehe
7. dulu setiap selesai 1 bab, pasti aku suruh sahabat-sahabatku di SMA buat membaca (btw, nama mereka masuk di ucapan terima kasih : kenya, lina, angel, gaby, there, kiki, mona). aku menganggap mereka sebagai 1st readerku. memberi masukan dan kritikan kalo ada yang nyeleneh. karena mereka juga FLD bisa selesai sampai bab terakhir. mereka yang kerap kali menyemangatiku






kira-kira itu sepenggal fakta yang kerap masih segar ada di ingatanku saat aku berjuang menyelesaikan FLD. betapa aku ingat mengorbankan waktu serta uang jajanku untuk menyelesaikan naskah ini. tapi karena tekadku yang begitu powerful ingin mewujudkan cita-cita, rasanya halan-rintang itu terlihat kecil di mataku. tentu saja ini semua juga berkat Tuhan. doa serta dukungan dari keluargaku dan orang-orang terdekatku. 
without you all, i'm just nothing

Kamis, 17 November 2011

Perlunya Mental Bersyukur

Malam ini aku sudah menyiapakan diri buat pengakuan dosa. hemm bukan pengakuan dosa juga sih. lebih tepatnya mereview kejadian-kejadian yang sudah terlewati dan mencoba "menambal" jika ada yang bolong. 
akhir-akhir ini aku sering merasa kalah sama keadaan. layaknya sebuah pertandingan lari marathon, aku merasa tidak sanggup menyelesaikan itu sampai akhir. keinginan berhenti di tengah lintasan rasanya begitu besar. 
seperti sudah tidak sanggup melanjutkannya lagi. Ingin menegak air sebanyak-banyaknya karena matahari yang begitu terik, serta sederet 'lain-lainnya'. padahal aku belum mengarahkan staminaku sampai titik darah penghabisan.
mengeluh jadi kebiasaan baruku. mungkin bentuk ekspresi kemarahanku pada keadaan. pada "masalah itu" yang terus-menerus menyerang tanpa ampun. dengan pola yang sama, dari belasan tahun yang lalu tak pernah hilang dari peredaran.
tidak baik memang mengeluh. menyalahkan keadaan. menyalahkan Tuhan.
tapi aku sudah sampai di titik terbawah kejenuhan akan masalah ini. rasanya, aku ingin lari. marah pada semuanya.


sampai akhirnya tadi papa menasihatiku. hidup ini perlu perjuangan. siapapun kita, di mata Tuhan pada akhirnya derajatnya akan sama. jadi jangan menyalahkan keadaan. masalah itu salah satu bentuk ujian dari Tuhan. untuk mengetes sudah sejauh apa kualitas kita.


sebenarnya ada yang terlewat dari benakku akhir-akhir begitu sedang dihantam masalah yang bertubi-tubi. aku lupa kalau hidupku ini sebuah anugerah.
bisa kuliah di sebuah universitas swasta yang mutu serta kualitasnya terjamin, kenal dengan dosen-dosen yang kompeten di bidangnya, ketemu teman-teman yang datang dengan berbagai macam karakter serta kisah hidup (yang terkadang bisa menjadi inspirasi ceritaku), punya penghasilan sendiri di umur yang terbilang muda walaupun belum tetap, bisa beli barang-barang yang selama ini bikin mupeng dengan hasil keringat sendiri, punya keluarga yang melengkapiku dengan kekurangan.. 
see kan? hidupku begitu bahagia, walau tidak sempurna. 
yang diperlukan sebenarnya hanya mengucap kata syukur ketika sedang dihantam masalah. ingatlah selalu masalah itu menandakan Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk baik ke level yang lebih tinggi. be tough!


PS : maaf kalau postingan blog ini rada drama quenn:)

Minggu, 06 November 2011

Its really hard to let it go...

Sudah lama tidak blogging. hampir sebulan lebih vakum seeprtinya..
now i come back with sad news. tentang Bruno.
Seminggu yang lalu Bruno hilang. Gara2 kelalaian papaku yang waktu itu buka pagar rumah dengan terburu-buru karena waktu itu udah telat mau gereja pagi. si Bruno akhirnya kabur. waktu itu aku lagi mandi dan enggak bisa langsung ngejar.
Singkat ceritanya seperti itu. aku capek dan jujur saja masih sedih mengungkit cerita soal hilangnya Bruno... walaupun cuma 11 bulan dia ada di rumah, rasanya meninggalkan begitu banyak kenangan manis. plus, di antara anjingku yang lain Bruno itu si biang rusuh dan onar. akibatnya sekarang rumah jadi sepi-sunyi. Brownies dan Buddy tipe anjing yang kalem. jarang membuat masalah seperti Bruno.

gosh, walaupun udah lewat 1 minggu tetepa aja masih ada rasa kehilangan yang begitu membekas. moodku seminggu ini bener-bener diacak-acak karena kejadian ini.
terlebih lagi posting terakhir di blog ini soal Bruno... :(
.....


Hingga akhirnya aku mulai intropeksi diri. secara ga langsung Tuhan pasti sedang negur aku. ya, semenjak masuk kuliah lagi di semester 3 aku ga punya quality time lagi di rumah. terlebih untuk anjng-anjingku. semua waktuku disita sama kegiatan perkuliahan dan kegiatan kampus.
bahkan waktu untuk nulis dan online di malam hari aja enggak sempat. soalnya begitu sampai di rumah pasti aku langsung tepar tak berdaya tak menyerahkan diri sama kasur. 


at least sekarang aku sadar. bahwa aku masih punya segudang tanggung jawab di rumah. sekarang aku lebih mau meluangkan waktu di rumah. buat Brownies dan Buddy. supaya kejadian seperti Bruno kemarin 'ga akan terulang lagi...


the last all i wanna say is : i really love you Bruno...i wont give up on you!:")